fbpx

Wahai manusia, siapakah sebenarnya dirimu?

Wahai manusia, siapakah sebenarnya dirimu?

Wahai manusia, siapakah sebenarnya dirimu?

“Hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikanmu (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia telah menyusun tubuhmu” (al-Infithar: 6-8)

Wahai manusia, siapakah sebenarnya dirimu?

Kami, kaum yg beriman akan menjawab:

Kami adalah kelembutan Ilahi, tiupan yg suci dan ruh yang berasal dari Allah.
Allah telah menciptakan diri kami dengan “kedua tanganNya”,
lalu meniupkan ruhNya ke dalam diri kami,
melebihkan kami daripada kebanyakan makhlukNya,
memerintahkan para Malaikat utk sujud (memberi hormat) kepada kami,
mengajarkan berbagai nama (ilmu) kepada kami,
menawarkan Amanah Islam kepada kami,
dan kami pun bersedia mengembangkannya,
menyempurnakan ni’mat-Nya yang nampak maupun yg tidak nampak kpd kami,
menundukkan segala yg ada di langit dan bumi utk kami,
dan menganugerahkan berbagai kemuliaan kpd kami.

Allah menciptakan kami dalam sebaik-baik bentuk,
Mempersiapkan kami dgn sebaik-baik persiapan,
Menganugerahkan pendengaran, penglihatan dan akal fikiran kpd kami,
Membentangkan dua jalan utk kami,
Menunjukkan dua cara hidup pada kami,
Dan memudahkan jalan bagi kami,
Sehingga dgn izinNya kami dapat menyelam di air,
Terbang di udara, berpacu dgn aliran electrik, dan mengungkapkan rahsia atom.
Bahkan dgn akal fikiran kami,
kami dapat menembus penjuru-penjuru langit dan bumi.

Maka adakah ni’mat lain yg lebih mulia, lebih agung, lebih besar dari semua itu?

Obatmu Ada Dalam Dirimu,
Namun Kamu Tidak Tahu,
Penyakitmu Dari Dirimu,
Meskipun Kamu Tidak Menyadari,
Kamu Menyangka Dirimu Adalah Benda Kecil,
Padahal Dunia Besar Berada Dalam Dirimu…

“Hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikanmu (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia telah menyusun tubuhmu” (al-Infithar:6-8)

Wahai manusia, apakah hakikat hidupmu?

Kaum yg berfaham Materialisme akan mengatakan:

Wahai manusia, kamu adalah segenggam tanah dan setetes air mani
Yang dipancarkan dari tulang punggung,
Lalu diletakkan di dalam rahim.
Setelah itu hari-hari akan membinasakanmu dan
Tanah akan menelanmu kembali;
Kemudian tidak ada apa-apa lagi setelah itu.
Siapakah yang dapat menghidupkan kembali tulang belulang yg telah hancur?

“Dan mereka berkata: Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan didunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yg membinasakan kita selain masa” (Al-Jatsiyah:24)

Maka, kata kaum materialistik lagi…

Wahai manusia,
Pergunakanlah hidup kamu ini
Semaksima yg boleh…
Untuk memenuhi segala keperluan dan sedutlah berbagai ni’mat
Tanpa batas… tanpa sekatan…

Hidup Ini Hanya Sekali…

Dunia hanyalah makan
Minum dan Tidur puas
Penuhi tuntuan nafsu tanpa batas dan serba bebas…
Bila kamu tidak mendapat bagian
Ucapkanlah selamat tinggal…

Inilah aqidah kaum materialistik
Semuga manusia tidak tertipu

Sementara Itu…

Kami, kaum yg beriman akan menjawab:

Setelah kehidupan yg pendek ini,
Kami akan jalani kehidupan yg kekal abadi,
Kami dihidupkan dan akan dimatikan,
Kemudian dibangkitkan dan dikumpulkan di makhsyar,
Setelah itu…
Kami akan memulakan hidup baru…
Dengan rahmatNya
berada ditempatNya yg mulia dan penuh keni’matan
bila kami memahami rahsia tugas kami dalam kehidupan ini
dan mengikhlaskan amal untuk Tuhan kami.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan” (Ad-Dzariyat:56-57)

Kematian yang manusia takuti…
Hakikatnya adalah perpindahan dari khidupan yang fana’ ini
Kepada kehidupan yang kekal abadi…

“Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabut:64)

Tubuh fizikal ini hanyalah sangkar yang mengurungi diri kami,
Dan pakaian indah dan mahal kami pasti akan kami lepaskan
bila ajal telah datang menjengok,
Lalu hari pembalasan akan segera menghampiri kami…

Semoga Allah merahmati orang bijak yang menyairkan:

Saya adalah seekor burung dan fizikal ini sangkarnya
Saya terbang, sementara ia tetap tergadai ditempatnya,
Saya adalah bayangan, sementara fizikal ini hanyalah
Pakaian pebungkus yg bersamaku beberapa masa
Sekarang saya menyeru kpd semua manusia
Dan saya yakin Allah melihat diriku dgn jelas
Jangan mengira bahawa mati itu akhir kehidupan
Ia hanyalah perpindahan dari kehidupan yg fana’…

“Hai manusia apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikanmu (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia telah menyusun tubuhmu” (al-Infithar:6-8)

Wahai manusia,
Di hadapanmu ada dua jalan,
Dua persimpangan…
Yang satu menuju pada Allah… Tuhanmu yang telah menjadikanmu,
Yang satu lagi menjauhi Allah dan RahmatNya…
Pilihlah yang mana satu…

Wahai manusia,
Begitulah masalah kehidupan.
Bila engkau memperhatikannya dengan adil dan saksama,
Menggunakan akal fikiran dan merenungkannya,
Bukan termasuk orang-orang yang lalai serta tertipu oleh dunia,
Dan bukan termasuk orang yang menghinakan kemanusiaannya,
Maka engkau pasti akan dapat menemukan
tujuanmu dalam hidup ini
serta menemukan jalan untuk mencapai tujuan tersebut…

Nasihat saya…

Hendaklah saudara/i menyendiri sesaat di waktu siang mahupun malam
Lalu bandingkan mana di antara pendapat itu yg lebih utama
Dan renungkan pengaruh dari masing-masing jalan hidup itu
Bagi individu mahupun masyarakat.
Bila saudara/i puas dengan pendapat kaum mukmin…
Itulah fitrah, maka bicaralah pada jiwamu,
Sempurnakan keutamaan yg ada padanya…
Selamatkan dia dari urusan-urusan yang hina serta
tujuan-tujuanyang rendah,
Hubungkan jiwamu dengan Tuhannya Yang Maha Tinggi,
Dan sucikanlah jiwa mu dengan
ilmu yang benar, dzikir yang sahih,
ketaatan yang tidak berbelah bagi kepada perintahNya,
Takut kepada MurkaNya dan
Selalu merasakan pengawasanNya
“Siapa yang mengenal dirinya pasti mengenal Tuhannya”

MEREKA TELAH MENCALONKAN MU UTK SEBUAH
URUSAN YANG BESAR. MAKA JANGAN BIARKAN DIRIMU
BERSAMA-SAMA HAL-HAL YANG TIDAK BERGUNA.

Jangan hairan kalau ada sebahagian manusia
yg memilih pendapat kedua…
Iaitu pendapat kaum materialistik…
Sebab semuanya adalah fitnah dan ujian bagi manusia;
Ada yg mendapat hidayah dan yang terfitnah…
Firman Allah:
“Dan bacakanlah kpd mereka berita orang
yg telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami
(pengetahuan tentang isi al-Qur’an),
lalu ia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu,
lalu dia ikuti syaithan (sampai dia tergoda),
maka jadilah dia termasuk orang-orang yg sesat.
Dan kalau Kami menghendaki…
Sesungguhnya Kami tinggikan (darjat)nya dgn ayat-ayat itu,
Tapi dia cenderung kepada dunia,
dan menuruti hawa nafsunya yang rendah,
maka perumpamaannya seperti anjing; jika kamu menghalaunya,
dihulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya,
dia meghulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat KAMI.
Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu,
Moga-moga mereka berfikir.” (Al-‘Araf:175-176)

Semoga Allah memberikan hidayah
Dan membimbing kita semua ke jalan yang lurus… Aamin